Stres dengan rutinitas harian di kota, seorang pria memilih pulang kampung dan ternak bebek. Hasilnya luar biasa, setiap bulan ia bisa menjual 200 ribu telur bebek tiap bulan. Keren!
Adalah Rosul, pria asli Sleman, Yogyakarta yang memilih jadi peternak bebek karena stres dengan rutinitas harian di kota besar. Sebelum memutuskan menjadi peternak, Rosul adalah pekerja kantoran di Jakarta.
Ia merasa jenuh dan stres karena setiap hari lelah dengan pekerjaannya. “Setiap hari bekerja,pakai kemeja rapi, macet-macetan, stres saya. Akhirnya pulang kampung kembali ke alam. Membuat peternakan bebek,” kata Rosul dalam tayangan video di youtube channel TV Bisnis (26/4).
Rosul mengawali peternakan bebeknya ini dengan modal nekat. Ia membuat kandang yang kemudian diisi 1.200 ekor bebek. Di awal beternak, bebek-bebek ini belum terlalu produktif namun di bulan kedua, produksi telur bebeknya melimpah.
“Bulan pertama belum banyak baru 300 butir, bulan kedua sampai 400 butir per hari. Saya bingung karena belum punya kenalan untuk jual telur bebek. Saya manfaatkan medsos. Alhamdulillah sekarang tidak pernah kekurangan,” kata Rosul.
Dijelaskan, ia memilih beternak bebek petelur karena telur bebek dianggap premium. Berbeda dengan telur ayam yang dijual per kilogram, telur bebek dijual per butir. Artinya, telur ukuran besar ataupun kecil harganya sama.
Tak hanya itu, Rosul menyebutkan kalau di Jogja hampir 99 persen gudeg disajikan dengan telur bebek, telur asin dibuat menggunakan telur bebek dan jamu juga dicampur telur bebek. Artinya telur bebek memiliki pasar yang besar.
“Kotoran bebek pun digunakan di dunia pertanian. Bebek ini sangat menguntungkan. Lagipula tidak sulit merawat bebek, apalagi bebek petelur,” ujar Rosul yang menamai peternakannya ini Amar Farm.
Setelah sukses mendapatkan banyak pembeli telur bebeknya, Rosul mengajak warga dan peternak sekitar untuk ikut menjadi mitranya. Ia ingin membantu kesejahteraan para peternak agar harga telur tidak dimainkan oleh para pengepul.
“Kita buatkan kontrak dengan pembeli, misalnya satu bulan atau satu tahun kita memasok telur bebek. Nanti disepakati harganya agar tidak anjlok oleh orang tengah atau pengepul,” ujar Rosul.
Rosul membuat kandang bebeknya bersih agar bebek bisa hidup sehat dan tidak mudah terkena penyakit. Ia juga sesekali memutarkan musik agar bebek merasa nyaman dan tidak kagetan.
“Bebek itu kagetan, kita buatkan musik-musik agar mereka dengar suara petir, suara hujan tidak kagetan,” kata Rosul.
Selain menjual telur bebek, ia juga mengolah bebek menjadi berbagai makanan siap olah. Terutama ketika pandemi corona mulai masuk ke Indonesia, Rosul membuat olahan bebek seperti bebek ungkep berbumbu yang siap dijual.
Lebih lanjut, Rosul juga mengajak anak muda untuk jangan gengsi menjadi peternak. pekerjaan ini sangat menjanjikan dan mudah dijalani bahkan oleh pemula.