Pertumbuhan ekonomi dunia diramal masih akan lambat akibat tekanan dari pandemi COVID-19. International Monetary Fund (IMF) menyebutkan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini diperkirakan 5,9% secara tahunan (year on year/yoy)
First Deputy Managing Director IMF Geoffrey Okamoto mengungkapkan sudah mengeluarkan kajian pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini. Tahun depan ekonomi global juga diproyeksi lebih rendah di level 4,9%.
Dia menyebutkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia ini karena adanya penurunan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III akibat tingginya kasus varian delta di seluruh dunia.
Selanjutnya varian baru Omicron dan terganggunya rantai pasok di dunia akan membuat pemulihan lebih lama. Karena adanya scarring effect yang lebih lama dan terjadi pada kelompok rentan.
“Dunia masih dihadapkan ketidakpastian karena munculnya varian baru Omicron yang menyebar ke berbagai negara yang berpotensi menghambat pemulihan ekonomi di masa mendapatkan,” kata dia dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/12/2021).
Selain masalah COVID-19, ketidakpastian juga muncul dari hal lain tantangan lain juga datang dari peningkatan inflasi di beberapa negara yang disebabkan oleh masalah rantai pasok global. Tekanan dari sisi inflasi pun akan memicu pengetatan dari sisi kebijakan moneter yang lebih cepat dari perkiraan.
“Pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat dari perkiraan di negara maju yang akan memperketat kondisi keuangan global dengan beberapa potensi limpahan di pasar negara berkembang,” ujar Okamoto.
Disarikan oleh P.