Faktual.id
Bisnis EKONOMI

CARA MENGHIDUPKAN EKONOMI KAMPUS

CARA MENGHIDUPKAN EKONOMI KAMPUS
CARA MENGHIDUPKAN EKONOMI KAMPUS
CARA MENGHIDUPKAN EKONOMI KAMPUS

Keberadaan sebuah universitas atau institut atau lebih dikenal dengan sebutan kampus di suatu daerah tertentu memiliki manfaat dalam mengangkat kondisi perekonomian masyarakat sekitar. Keberadaan kampus di suatu wilayah tertentu, akan mengundang kedatangan mahasiswa dari dalam ataupun dari luar kota dalam rangka menempuh studi. Mereka yang berasal dari kota-kota sekitar dimana lokasi kampus berada hingga mereka yang berasal dari luar pulau berkumpul menjadi satu di sebuah tempat secara bersama-sama. Hal ini merupakan sebuah situasi yang strategis bagi orang-orang sekitar kampus dalam menawarkan beragam kebutuhan kepada para mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di kampus-kampus tersebut.

Kebutuhan mahasiswa yang tengah menempuh studi di sebuah universitas atau institut tertentu tentulah banyak. Kebutuhan akan tempat tinggal (kos/kontrakan), kebutuhan untuk makan, kebutuhan untuk cuci baju (laundry), kebutuhan untuk membeli beberapa barang kebutuhan sehari-hari, kebutuhan untuk print dokumen, kebutuhan photocopy, dan masih banyak kebutuhan-kebutuhan yang lain. Kampus, disadari atau tidak telah memberikan penghidupan yang baik bagi masyarakat yang tinggal tidak jauh dari lokasi kampus berada. Karena di kampus dan area sekitarnya banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang menjalankan aktivitasnya, yang artinya bahwa peluang menawarkan barang atau jasa tertentu akan lebih besar potensi untuk diminati.

 

Hampir bisa dipastikan bahwa lingkungan sekitar kampus akan banyak dijumpai orang-orang yang menjajakan barang dagangannya. Ekonomi masyarakat sekitar kampus menjadi hidup dengan keberadaan potensi pasar yang cukup besar, yaitu para mahasiswa. Selera, kebutuhan, dan keinginan mahasiswa yang jumlahnya bisa mencapai ribuan tersebut tentu adalah pangsa pasar yang amat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Sehingga tidak mengherankan kalau begitu banyak usaha berjenis sama yang bermunculan di daerah sekitar kampus.

Beberapa waktu bermunculan warung kopi (warkop) baru, sedangkan warkop yang lama masih eksis. Saya belum menjumpai bahwa keberadaan warkop lama akan ditinggal para pengunjungnya dan beralih ke warkop baru. Begitupun dengan warkop baru, tidak serta merta sepi pengunjung karena baru dikenal. Kondisi serupa mungkin tidak akan jauh berbeda apabila dibandingkan dengan jenis-jenis usaha lain yang beroperasi di sekitar lingkungan kampus, namun dengan satu catatan bahwa harga yang ditawarkan relatif terjangkau oleh mahasiswa. Istilah katanya harga mahasiswa.

Keberadaan kampus, mahasiswa, dan penawaran barang atau jasa tertentu bisa dikatakan sebagai suatu hubungan yang saling menguntungkan (simbiosis mutualisme). Para mahasiswa dimudahkan pemenuhan kebutuhannya dengan terjangkaunya akses untuk memenuhi segala sesuatu yang mereka butuhkan. Pun demikian halnya dengan penduduk sekitar kampus karena mereka memiliki sumber penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah ekonomi kampus yang saya maksud. Dimana roda perekonomian masyarakat berputar dengan baik selama kampus tersebut terus eksis dan mengundang datangnya mahasiswa dari segala penjuru.

 

Hanya saja yang masih terjadi saat ini sebagian besar mahasiswa masih merupakan objek dari roda ekonomi kampus. Para mahasiswa umumnya masih sekedar menjadi konsumen yang membeli barang-barang dari para penduduk sekitar yang menjajajakan barang dagangannya. Sangat sedikit dari kalangan mahasiswa yang berani untuk terjun menjadi subjek dalam ekonomi kampus.

 

Terkait dengan salah satu peran fungsi mahasiswa agent of change dalam hubungannya dengan ekonomi kampus, maka untuk mewujudkan upaya semakin banyaknya angka pengusaha atau entrepreneur di negara kita haruslah dimulai oleh para mahasiswa.

Ekonomi kampus mungkin adalah sebuah pijakan untuk memulai lompatan perekonomian Indonesia untuk menjadi lebih baik. Target menjadi negara berpenghasilan tinggi beberapa tahun mendatang saya kira bukan hanya menjadi impian semata jika semua orang terlibat di dalamnya. Saat ini sudah semakin banyak gerakan-gerakan yang menghidupkan semangat membuka usaha oleh anak-anak muda. Semoga ini merupakan sebuah kabar baik akan kondisi bangsa kita yang belakangan ini tengah terpuruk akibat terpaan badi krisis dan situasi yang tidak tentu arah.

“Tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas Komunikasi Massa DanMedia Baru.

Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon dimaafkan”UTS KMMB Kategori Ekonomi Kampus (Riana Sari)

 

 

 

 

Related posts

Untuk Kalean yang Suka Nongkrong jangan Sampe Ketinggalam Pisang Nuggetnya Yaw

penulis

Riwayat hidup Syekh Ali Jaber

Tim Kontributor

Hari I Libur Panjang, Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Tembus 61 Ribu

Tim Kontributor

Leave a Comment