Faktual.id
Bisnis EKONOMI KOMUNIKASI

Bertemu Bos IMF, Sri Mulyani : Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja,Waspada Krisis Pangan

Jakarta,- Kabar terbaru yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dari Amerika Serikat (AS) kini membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin was-was. Pasalnya, apa yang disampaikan Sri Mulyani bukanlah kabar yang mengenakkan.
Sri Mulyani saat ini berada di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Bendahara negara hadir dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (International Monetery Fund/IMF) dan Bank Dunia (World Bank). Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pengarahan dalam Pembukaan Kongres XII LVRI dan Munas XI PIVERI mengaku sempat mendapatkan telepon dari Sri Mulyani yang masih berada di Amerika.

“Tadi pagi saya mendapatkan telepon dari Menteri Keuangan, dari Washington D.C,” kata Jokowi, seperti dikutip Rabu (12/10/2022).Sri Mulyani, kata Jokowi, menyampaikan kabar bahwa sudah ada 28 negara yang tersebar di berbagai wilayah. Jokowi menyebut situasi pandemi yang belum sepenuhnya rampung, ditambah perang telah menyebabkan mimpi buruk.

“Sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan sekarang ini mengintip semua negara,” kata Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa situasi yang dialami Indonesia saat ini tidaklah mudah, dan sulit bagi semua negara. Sejumlah lembaga internasional menyampaikan 66 negara berada pada posisi rentan untuk kolaps.

“Saat ini ada 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan akut dan kelaparan. Artinya adalah krisis pangan,” katanya. Sri Mulyani di sela-sela pertemuan tersebut sempat melakukan pertemuan khusus dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Keduanya mendiskusikan keadaan dunia yang saat ini begitu mengkhawatirkan.

“Dunia saat ini tidak baik-baik saja,” kata Sri Mulyani.

Salah satu topik yang dibahas keduanya dalam pertemuan adalah persoalan sejumlah negara yang diperkirakan akan terbebani dengan masalah utang yang tinggi. Sri Mulyani menyebut dunia akan mengalami tekanan dalam 4-6 bulan ke depan.

Pada hari ini, Sri Mulyani kembali menyampaikan kabar tak menyedapkan. Bendahara negara menyebut krisis pangan akan menghampiri dunia dalam kurun waktu 8-12 bulan ke depan, yang diperparah dengan ketersediaan pasokan pupuk.

“Masalah pupuk hari ini akan memiliki dampak pada ketersediaan pangan atau bahkan krisis pangan dalam 8-12 bulan ke depan,” kata Sri Mulyani dalam The 1st Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting.

Sri Mulyani menyebut, kondisi ini menjadi sorotan negara-negara G20 ke depan. Namun, Sri Mulyani menegaskan G20 tidak akan tinggal diam lantaran akan mendorong Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Bank Dunia untuk menyelesaikan masalah ini.

Bank Dunia telah berkomitmen untuk menyediakan US$ 30 juta dalam pendanaan baru atau yang sudah ada untuk proyek terkait ketahanan pangan dan nutrisi untuk beberapa tahun ke depan.

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pun turut menyediakan perkembangan kondisi pasar pangan, termasuk melalui G20 Agricultural Market Information System.Selain itu, Sri Mulyani menuturkan G20 mendorong pemanfaatan data untuk merumuskan kebijakan yang tepat dalam mengatasi krisis pangan.

G20 lanjutnya menyiapkan beberapa langkah baik jangka pendek dan menengah. Untuk jangka pendek, G20 akan berfokus pada pasokan pangan dalam rangka dukungan kemanusiaan.

Kemudian, untuk jangka menengah, kata Sri Mulyani, negara-negara G20 juga akan terus berupaya mencari solusi untuk perubahan iklim dan dampaknya terhadap pangan.

“Contohnya, penggunaan teknologi digital. Kita membicarakan bagaimana menangani dampak perubahan iklim terhadap pangan. Kita akan membangun fondasi awal yang kuat sejalan dengan perubahan iklim. Ini akan menjadi pembicaraan jangka menengah,” papar Sri Mulyani.

 

Sumber

Disarikan Oleh : RS

Related posts

Mamah Muda Lupa Dengan Anak nya Sendiri

Tim Kontributor

Mudik Sebentar Lagi, Polisi Periksa dari Arah Bogor ke Sukabumi: Kurangi Beban di Ciawi

Tim Kontributor

Dua Partai Pendukung 01 Ini Diprediksi Akan Dapat Jatah 2 Menteri Dari Prabowo

Tim Kontributor

Leave a Comment