Faktual.id
POLITIK Politik Dalam Negri

Adu Kuat 5 Bacawapres Untuk Ganjar Di Pilpres 2024.

Catatan bakal calon wakil presiden( cawapres) pasangan Ganjar Pranowo sudah mengerucut dari 10 jadi 5 nama. Pimpinan DPP PDIP Puan Maharani berkata kelima nama itu merupakan Menteri Pariwisata serta Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta Menteri BUMN Erick Thohir.

Kemudian, Pimpinan Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono( AHY), Pimpinan Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, serta mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia(TNI) Jenderal( Purn) Andika Perkasa.

Pengamat Politik Indonesian Public Institute( IPI) Karyono Wibowo memperhitungkan kelima nama bakal cawapres Ganjar itu mempunyai kompetensi. Tetapi, dia memandang sosok Sandiaga serta Erick Thohir lebih mempunyai kesempatan besar mendampingi Ganjar.

” Dari sebagian aspek yang penuhi kriteria itu pertama Sandiaga Uno. Setelah itu kedua Erick Thohir. Jika ingin kita buat urutan ya begitu,” kata Karyono kepada CNNIndonesia. com, Selasa( 25/ 7).

Karyono memandang kompetensi saja tidak cukup jadi alibi buat diseleksi selaku cawapres. Dia memandang sosok cawapres setidaknya wajib mempunyai berbagai keunggulan lain.

Salah satunya soal elektabilitas. Bagi nya, nama Sandi serta Erick belum lama ini sering bertengger di papan atas hasil survei elektabilitas cawapres.

Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia 20- 24 Juni menempatkan Erick di tempat paling atas selaku calon wakil presiden potensial. Erick memperoleh elektabilitas sampai 22, 9 persen, disusul Ridwan Kamil dengan perolehan 20, 1 persen, serta Sandiaga Uno di posisi ketiga sebesar 17, 5 persen.

Sedangkan survei Litbang Kompas pada 29 April- 10 Mei lalu menempatkan Sandiaga di posisi puncak dengan elektabilitas sebesar 11, 9 persen. Setelah itu disusul Ridwan Kamil dengan 9, 3 persen, Erick Thohir( 4, 5 persen), AHY( 4, 1 persen), serta Tri Rismaharini( 2, 2 persen).

Karyono berkomentar sosok cawapres wajib mempunyai elektabilitas besar buat menolong calon presiden mencapai lebih banyak dukungan di Pilpres 2024.

” Ini jadi modal, jadi ketentuan, mengapa? Pasti aspek elektabilitas ini aspek berarti buat dongkrak. Memastikan pendamping buat tingkatkan elektabilitas serta mencapai dukungan luas,” kata ia.

Lalu, lanjut Karyono, cawapres mempunyai modal finansial yang lumayan. Karyono berkata buat menjajaki kontestasi Pilpres perlu finansial yang tidak sedikit di tengah iklim demokrasi Indonesia yang liberalistik.

Sandi serta Erick pula diketahui selaku pengusaha. Bersumber pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negeri( LHKPN) tahun 2022, Sandiaga tercatat mempunyai kekayaan menggapai Rp10, 9 triliun. Kekayaannya naik Rp 300 miliyar dibanding 2021. Sedangkan harta kekayaan Erick bersumber pada LHKPN tahun 2022 sebesar Rp2, 303 triliun.

” Sebab memanglah pilpres perlu resources finansial yang besar. 2 nama itu[Sandi serta Erick] penuhi ketentuan soal itu,” kata ia.

Setelah itu, kata Karoyono, perihal lain yang mesti jadi pertimbangan memilah cawapres Ganjar ialah mempunyai modal dekat dengan kelompok Islam. Dia berkata Sandi serta Erick sama- sama mempunyai modal ini.

Sandi ialah kader PPP yang notabenenya ialah partai berbasis Islam. PPP saat ini sudah berkoalisi dengan PDIP. Sedangkan Erick ialah kader Gerakan Pemuda Ansor, organisasi otonom dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama( PBNU).

Karyono berkata 2 nama ini potensial memenuhi kekuatan Ganjar buat mencapai pemilih dari kalangan Islam.

Sedangkan itu, spesial buat Andika Perkasa, Karyono memandang bisa ditempatkan selaku pimpinan tim sukses Ganjar di Pilpres 2024. Dia berkomentar, Andika yang ialah mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia(TNI) mempunyai keahlian mempersiapkan strategi di pilpres.

” Expert soal strategi. Serta dapat imbangi Prabowo nanti misalnya ia maju melawan Ganjar,” kata Karyono.

AHY serta Cak Imin buat lemahkan lawan

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago berpandangan masuknya nama AHY serta Cak Imin di bursa cawapres Ganjar semata- mata buat melemahkan konsentrasi lawan. Karena, dikala ini Demokrat yang dipimpin AHY sudah mengusung Anies Baswedan melalui Koalisi Perubahan.

PKB juga sudah berkoalisi dengan Gerindra, mengusung Prabowo Subianto selaku calon presiden.

” Ini lagi melemahkan konsentrasi serta kekuatan politik yang dipunyai Prabowo serta Anies,” kata Arifki.

Arifki memperhitungkan AHY serta Cak Imin hingga dikala ini belum memperoleh kejelasan soal nasib mereka selaku cawapres di koalisinya masing- masing. Ketidakjelasan nasib ini, lanjutnya, dimanfaatkan PDIP buat memasukkan nama AHY serta Cak Imin dalam bursa cawapres Ganjar.

Bila PKB ataupun Demokrat merapat ke PDIP, Arifki memandang dukungan politik untuk Ganjar bakal kian menguat. Di dikala yang sama, kata ia, kekuatan politik lawan pula kian lemah dengan sendirinya.

” Apabila masuknya Demokrat ataupun PKB ke Ganjar bakal buat kekuatan politik Ganjar kian bertambah. Makanya dengan ambil kekuatan lawan, kekuatan sendiri hendak kuat. Kan begitu strateginya,” kata ia.

Tetapi, Arifki tidak percaya AHY diseleksi PDIP selaku cawapres Ganjar. Perihal ini tidak lepas dari perilaku politik PDIP serta Demokrat yang senantiasa berseberangan sejak 2004.

” Susah untuk PDIP berikan ruang begitu besar untuk AHY, terlebih sempat terdapat luka,” ucap ia.

Disarikan Oleh JMKP

Sumber

Related posts

Ini Awal Mula Terendus Nama Bobby, Kahiyang dan Jokowi Dalam Kasus Izin Tambang Halmahera

Tim Kontributor

Hasil Temuan Litbang Kompas Mengindikasikan 62,2 Persen Responden Setuju Hak Angket untuk Selidiki Dugaan Kecurangan Pilpres

Tim Kontributor

Ombudsman: Ada Potensi Maladministrasi, Tunda Keputusan Impor Beras

Tim Kontributor

Leave a Comment