Faktual.id
Bisnis

Ingin membuka bisnis jualan Online ? Simak beberapa tips berikut ini!

Pandemik Covid-19 telah mengubah cara orang bertransaksi. Dengan akses yang masih dibatasi dan kecemasan tertular, para penjual tak bisa lagi mengandalkan penghasilan dari berjualan secara offline.

Mereka yang ingin bertahan mulai menjajal masuk ke dunia maya dengan berjualan online. Perubahan ini tentu tak langsung membuat para penjual langsung lihat menjajakan barangnya lewat platform sosial media atau e-Commerce.

Diketahui tren belanja online di kalangan masyarakat sebelumnya masih terbatas pada kebutuhan pakaian dan gadget. Namun sejak pandemik Covid-19, mulai terjadi lonjakan belanja bahan pangan secara online di seluruh dunia.

Perusahaan konsultan McKinsey & Co dalam survei terbarunya menyatakan konsumen Indonesia berencana berbelanja online lebih sering terutama untuk barang kebutuhan rumah tangga.

Kabar ini menjadi berita bahagia untuk para penjual yang masuk dunia online. Kini para penjual ini tinggal mencari trik agar barang dagangan bisa laku dan memikat pembeli saat dibuka dilapak onlline.

Kondisi ini juga disambut Zilingo, platform teknologi yang mendukung seluruh tantai pasokan global. Sarah Humaira, VP and Head of Marketing, Zilingo berharap dapat memberi arahan kepada bisnis di bidang FMGC dan Online Grocery agar bisa memasarkan produk lebih baik.

Ada beberapa kiat utama agar para pelaku bisnsi kelontong bisa mengembangkan bisnisnya lewat dunia maya. Berikut adalah kiatan nya

Pikat Pembeli Baru dan Pelanggan dengan Promo

Ibu rumah tangga adalah salah satu profil pelanggan yang diketahui aktif terlibat dalam belanja bahan makanan secara online yang berbau promosi. Selain permintaan akan produk berkualitas, kreativitas promosi yang ditawarkan seperti pengiriman gratis, paket bundling, dan diskon adalah sasaran empuk pembeli ini

” Jika bisnis Anda menjual makanan dan minuman online, jangan lupa sesekali memberikan promosi yang menarik untuk memikat pelanggan setia Anda ke toko Anda,”

Pahami Lokasi Target Pasar

Survei yang dibuat konsultan Deloitte menunjukkan bahwa penetrasi tren belanja bahan makanan online di Indonesia masih terbatas pada kota-kota besar, terutama daerah metropolitan seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, dan Medan. Karena gaya hidup penduduk urban yang sibuk, pengalaman berbelanja online yang praktis dan nyaman terbukti menjadi peluang bisnis yang baik.

“ Jika Anda ingin membuka bisnis makanan atau minuman online, Anda dapat berkonsentrasi di kota-kota besar terlebih dahulu. Setelah bisnis Anda mendapat respons yang baik, Anda dapat mempertimbangkan untuk berekspansi ke area lain,”

Jangan Remehkan Jaminan Mutu dan Kualitas

Jangan sampai Anda kehilangan kepercayaan pelanggan dengan menjual barang berkualitas rendah secara online. Apalagi jika menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Pelanggan biasanya mengharapkan kualitas terbaik untuk rumah tangga mereka dan sering kali tidak memeriksa produk sebelum membeli.

Sesuaikan Penawaran Bisnis dengan Kebutuhan Konsumen

Masih dari survei Deloitte, kesadaran kesehatan telah meningkat di pasar Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan rumah tangga lebih dari Rp7 tujuh di kota-kota tertentu seperti Jakarta dan Surabaya .

“ Kesadaran kesehatan konsumen mempengaruhi perilaku mereka dalam memilih produk bahan makanan ini sangat relevan sejak wabah COVID-19 hadir di dunia, di mana kekebalan dan imunitas tubuh penting untuk dimiliki oleh semua orang. Oleh karena itu, ada kesempatan besar bagi bisnis Anda untuk menawarkan makanan dan minuman yang sehat dengan lini produk yang dapat disesuaikan, seperti produk herbal, organik,

Bagaimana? Apakah kalian tertarik untuk mencoba berjualan online?

“Tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas Manajemen Media Digital. Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon dimaafkan” – Yuliana Prasiska MMD6

Sumber

Related posts

Raffi Ahmad Jadi Utusan Khusus Presiden, Apakah Masih Aktif di Hiburan ?

Tim Kontributor

prostitusi artis yang berlindung dibalik UU

Tim Kontributor

INDONESIA DARURAT SAMPAH PLASTIK

penulis

Leave a Comment