Faktual.id
KOMUNIKASI POLITIK

Awasi KPU, PSI Yang Kandas di Quick Count Masih Pede Bisa Lolos Parlemen

Partai Solidaritas Indonesia yakin mampu melewati ambang batas perolehan suara parlemen pada pemilu legislatif atau parlemen tahun 2024, meski rata-rata hasil rapid count dan data sementara net count dari KPU menunjukkan hasil berbeda-beda.

Berdasarkan realisasinya Hasil penghitungan suara Pemilu 2024 yang diumumkan KPU hingga Senin (26 Februari 2024) pukul 11.00 WIB, PSI meraih perolehan suara sebanyak 2,68% atau mencapai 1.998.696 suara. Pengumpulan suara ini bahkan meningkat signifikan dibandingkan perolehan suara PSI pada pemilu parlemen 2019 yang menurut catatan KPU hanya mencapai 1,89%.

Sayangnya, realisasi hasil real count Pemilu 2024 ‘Partai Anak Muda’ itu masih berada di bawah parliamentary threshold Pemilu 2024 yang ditetapkan sebesar 4% oleh Undang-Undang No. 7/2014 tentang Pemilihan Umum.

Namun patut dicatat bahwa data KPU pada Pileg 2024 itu baru menghimpun 64,02% total suara pemilih atau merupakan hasil rekapitulasi di 527.055 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) di 38 provinsi.

Sementara itu, berdasarkan hasil quick count Pileg 2024 yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indikator Politik Indonesia, perolehan suara PSI pun tidak jauh berbeda ketimbang hasil real count sementara KPU.

Hasil survei LSI, misalnya, menunjukkan perolehan suara PSI mencapai 2,79%. Data yang masuk dalam statistik suara partai yang dirilis LSI telah mencapai 100% dengan 341.995 sampel suara sah, serta margin of error berkisar 0,63%.

Setali tiga uang, hasil quick count Indikator Politik Indonesia terkait Pileg 2024 menunjukkan PSI masih berada di bawah parliamentary threshold yakni hanya mencapai 2,65%. Data suara masuk dalam riset Indikator Politik itu pun telah mencapai 100% dengan 520.616 sampel suara sah dan tingkat partisipasi 78,27%, serta margin of error kurang lebih 0,52%.

OPTIMISME PSI

Kendati data quick count lembaga survei dan real count KPU untuk sementara menyebutkan perolehan suara belum bisa meloloskan para kadernya ke DPR RI, PSI tetap optimistis hasil akhir penghitungan suara resmi menunjukkan hasil berbeda.

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Cheryl Tanzil menegaskan hal itu. “PSI sendiri tetap optimistis bisa melewati parliamentary threshold 4% dan lolos ke Senayan,” kata Cheryl, dalam keterangan tertulis, Minggu (25/2/2024).

Untuk itu, PSI terus mengerahkan pengurus, calon legislatif atau caleg, dan kader partai efektif untuk mengawal proses penghitungan suara di setiap tingkatan dan melaporkan semua temuan di lapangan. Cheryl memerinci, beberapa temuan oleh pengurus, caleg dan kader PSI antara lain adalah kesalahan pencatatan suara.

“Saya sendiri sudah turun ke berbagai kecamatan dan menemukan kesalahan input. Misalnya di sebuah TPS di Jakarta Utara. Batang lidi mencatat 35 tapi di kolom angka ditulis 25. Ada pengurangan 10 suara. Itu baru satu caleg PSI dan satu TPS. Terbayang kalau dikalikan 12 ribuan TPS di satu dapil,” ujarnya.

PSI juga menginstruksikan temuan kesalahan itu untuk segera dikoreksi dan hasilnya juga harus disepakati seluruh saksi partai-partai lain di berbagai tingkatan.

Keyakinan senada dilontarkan oleh kader PSI lainnya yakni Dedek Prayudi. Alasannya, sejumlah hasil survei sebelum Pemilu menunjukkan elektabilitas di atas 4% dan hasil quick count yang mendekati ambang batas parlemen tersebut.

“Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan elektabilitas PSI di atas 4%. Misalnya SPIN menyebut 4,2% saat survei dilakukan 5–8 Februari 2024. Bahkan, survei lembaga riset media terkemuka menyebut elektabilitas PSI 4,4% tapi survei ini tidak dirilis. Ini semua memperlihatkan PSI sangat mungkin lolos ke Senayan,” kata Dedek Prayudi dalam keterangan tertulis, Jumat (23/2/2024).

Di samping itu, Dedek menyebut hasil quick count saat ini mencapai kisaran 2,9%-3% dengan margin of error 1%–1,5%. Artinya, kata dia,  PSI tetap berpeluang masuk parlemen pusat. Berdasarkan keyakinan itu, DPP PSI menginstruksikan seluruh pengurus, caleg, dan kader untuk mengawal ketat perhitungan suara di semua tingkatan.

“Kami kawal terus di semua tingkatan. Karena, dari temuan di lapangan, ada cukup banyak human error. Misalnya, dalam kolom batang lidi, tertulis 35 suara tapi saat dicatat hanya 25 suara. Juga ada perbedaan di C1 dengan hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan,” lanjut Dedek.

ASA PADA MARGIN OF ERROR

Keyakinan PSI itu juga diamini oleh sejumlah pihak. Margin of error pada hasil quick count dinilai membuka harapan bagi PSI.

Di samping itu, jumlah suara masuk dan proses rekapitulasi KPU yang masih panjang menambah asa bagi partai yang dipimpin Kaesang Pangarep, atau putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut.

Peneliti Economics & Political Insight (EPI) Center Mursalin menjadi salah satu pihak yang meyakini PSI masih berpeluang menembus ambang batas parlemen, meski Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) menunjukkan hasil berbeda pada hasil perolehan suara sementara.

Menurutnya, rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 di KPU masih berjalan. Rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung pada 15 Februari–20 Maret 2024.

Selain itu, dia menilai hasil quick count pun memiliki margin of error sehingga PSI berpeluang lolos dengan mempertimbangkan perolehan suara sementaranya yang hanya berselisih 1% dengan parliamentary threshold.

“Seperti halnya survei sebelum pencoblosan, hasil quick count sesaat setelah pencoblosan pun memiliki margin of error dengan kisaran paling tidak sebesar 1%,” jelas Mursalin

Tidak jauh berbeda, Direktur Eksekutif Data Riset Analitika Nana Kardina memiliki kesimpulan serupa. Nana mengatakan, hasil quick count dari sejumlah lembaga survei, menempatkan perolehan suara PSI pada kisaran 2,62%–2,90% atau mendekati 3%.

Dengan memperhitungkan margin of error di atas 1%, PSI dinilai masih memiliki peluang untuk meraih suara total 4%. “Jika kita melihat data Sirekap KPU per 23 Februari 2024, data perolehan suara yang masuk dari seluruh TPS di Indonesia baru mencapai 62,09%, sehingga masih ada kemungkinan suara dari kantung-kantung pemilih PSI yang belum terhimpun,” ucapnya dalam keterangan resmi

Selain itu, imbuh Nana, pemungutan suara ulang, pemilu lanjutan, dan pemilu susulan juga masih dihelat di sejumlah daerah karena berbagai penyebab.

Terpisah, Ketua Umum Perhimpunan Rakyat Progresif David Krisna Alka juga berkomentar serupa. Dia optimistis PSI berhasil memenuhi ambang batas parlemen dan mendapatkan kursi di DPR RI.

“Saya yakin PSI punya peluang lolos ke DPR. Hanya butuh sekitar 1,5% lagi per hari ini kalau melihat hasil real count,” kata David dalam keterangan tertulis, Jumat (23/2/2025).

Alasan pertama David adalah masih adanya margin of error dalam quick count. Kedua, adanya revisi perolehan suara karena kesalahan input data.

Ketiga, kata David, KPU sampai saat ini masih melakukan pemungutan suara ulang dan pemungutan suara lanjutan.

Patut dinanti apakah harapan PSI itu akan berbuah manis dan apakah sungguh margin of error hasil quick count bisa menjadi sandaran asa seperti argumen sejumlah pihak di atas.

Disarikan Oleh ARS

Sumber

Related posts

Fakta Baru Tentang Tragedi Sriwijaya SJ-182

Tim Kontributor

PENOLAKAN MAHASISWA TERHADAP OMNIBUSLAW, TEPATKAH ?

penulis

PERGERAKAN MAHASISWA DEMI NKRI

Tim Kontributor

Leave a Comment