Direktur Eksekutif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Al Bintoro mengatakan masyarakat perlu memahami konteks komentar Ade Armando.
Caleg PSI mengaku ada dinasti politik di Jogja, namun hal tersebut tidak salah karena dilindungi undang-undang.
Melalui undang-undang itu pula, disebutkan sultan dan pakualam yang bertahta praktis menjadi gubernur dan wakil gubernur DIY.
“Jadi, itu tidak didebat oleh Ade Armando. Itu beliau kan ingin mengkritik BEM UGM yang mengatakan Jokowi dinasti politik, kan begitu,” kata Bintoro, Senin (4/12).
Lebih lanjut Bintoro mengajak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk berhenti mengkritisi sesuatu yang dianggapnya tidak produktif.
“Daripada Anda mengkritik masalah politik dinasti, kenapa kita tidak berdebat masalah nanti kalau pasangan nomor 1,2 atau 3 menang itu mau berbuat apa untuk Indonesia,” katanya.
Menurut Bintoro, hal tersebut lebih penting ketimbang BEM berteriak-teriak soal politik dinasti.
Ade Armando sendiri melalui video singkat telah menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya yang menuai kecaman warga Jogja tersebut.
Disarikan Oleh ARS