Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) mencatat jumlah kumulatif kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia telah resmi melampaui varian B1617.2 Delta.
Dalam beberapa pekan sebelumnya, jumlah kumulatif varian Delta masih mendominasi di Indonesia. Namun berdasarkan data per 21 Maret yang diunggah baru-baru ini melalui situs resmi Kemenkes, tercatat varian Omicron berjumlah 8.879, sementara varian Delta berjumlah 8.589 kasus.
Saat ini, kasus Omicron di Indonesia juga telah menyebar di 32 provinsi Indonesia. Sisa dua provinsi yang tercatat belum mengidentifikasi varian ini, yakni Maluku dan Papua Barat.
Selain kedua varian itu, Balitbangkes Kemenkes juga mencatat tiga temuan ‘Variant of Concern’ (VoC) lainnya. Yakni B117 Alfa sebanyak 83 kasus dan 22 kasus pada B1351 Beta. Sementara itu, hanya Gamma P1 yang merupakan VoC dan belum teridentifikasi di Indonesia sejauh ini.
Seluruh temuan kasus varian di Indonesia itu ditemukan melalui pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS) yang dilakukan terhadap total 21.956 spesimen. Untuk mengetahui detailnya, berikut merupakan sebaran provinsi dan temuan dari seluruh kasus VoC di Indonesia.
Varian Omicron 8.879 Kasus
Sumatera Utara: 42 kasus
Sumatera Selatan: 18 kasus
Sumatera Barat: 38 kasus
Aceh: 47 kasus
Riau: 60 kasus
Lampung: 52 kasus
Bengkulu: 5 kasus
Jambi: 24 kasus
Kepulauan Riau: 26 kasus
Kepulauan Bangka Belitung: 43 kasus
DKI Jakarta: 5.435 kasus
Jawa Barat: 1.140 kasus
Banten: 614 kasus
Jawa Tengah: 355 kasus
Jawa Timur: 248 kasus
DI Yogyakarta: 77 kasus
Bali: 116 kasus
Nusa Tenggara Barat: 45 kasus
Nusa Tenggara Timur: 54 kasus
Kalimantan Barat: 39 kasus
Kalimantan Timur: 33 kasus
Kalimantan Selatan: 19 kasus
Kalimantan Tengah: 61 kasus
Kalimantan Utara: 30 kasus
Sulawesi Utara: 37 kasus
Sulawesi Selatan: 62 kasus
Sulawesi Barat: 1 kasus
Sulawesi Tengah: 15 kasus
Sulawesi Tenggara: 46 kasus
Gorontalo: 11 kasus
Maluku Utara: 12 kasus
Papua: 84 kasus
Varian Delta 8.589 Kasus
Sumatera Utara: 201 kasus
Sumatera Barat: 75 kasus
Sumatera Selatan: 67 kasus
Aceh: 56 kasus
Bengkulu: 28 kasus
Riau: 159 kasus
Lampung: 7 kasus
Jambi: 241 kasus
Kepulauan Riau: 375 kasus
Kepulauan Bangka Belitung: 94 kasus
Banten: 132 kasus
Jawa Barat: 1.231 kasus
DKI Jakarta: 2.431 kasus
DI Yogyakarta: 137 kasus
Jawa Timur: 187 kasus
Jawa Tengah: 466 kasus
Bali: 400 kasus
Nusa Tenggara Barat: 68 kasus
Nusa Tenggara Timur: 119 kasus
Kalimantan Tengah: 41 kasus
Kalimantan Timur: 730 kasus
Kalimantan Utara: 76 kasus
Kalimantan Barat: 303 kasus
Kalimantan Selatan: 160 kasus
Sulawesi Selatan: 198 kasus
Sulawesi Utara: 243 kasus
Sulawesi Tengah: 72 kasus
Sulawesi Tenggara: 20 kasus
Gorontalo: 30 kasus
Maluku: 74 kasus
Maluku Utara: 48 kasus
Papua: 55 kasus
Papua Barat: 24 kasus
Varian Alfa 83 Kasus
Sumatera Utara: 2 kasus
Riau: 1 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Lampung: 1 kasus
Kepulauan Riau: 10 kasus
DKI Jakarta: 38 kasus
Jawa Barat: 20 kasus
Jawa Timur: 4 kasus
Jawa Tengah: 1 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Kalimantan Tengah: 2 kasus
Bali: 1 kasus
Nusa Tenggara Timur: 1
Varian Beta 22 Kasus
Jawa Barat: 3 kasus
DKI Jakarta: 12 kasus
Jawa Timur: 6 kasus
Bali: 1 kasus
Disarikan oleh P.