STISIP WIDURI merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang membuka Kelas Karyawan untuk para pekerja yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Terdapat dua jurusan mahasiswa kelas karyawan di STISIP WIDURI antara lain Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Komunikasi.
Semakin tingginya persaingan di dunia kerja, menuntut para karyawan untuk upgrade skill. Tak jarang para karyawan yang akhirnya kuliah lagi. Menjalani dua hal yang berbeda secara bersamaan tentu bukanlah hal yang mudah untuk mahasiswi Widuri. Banyak sekali rintangan dan konsekuensi yang harus dijalani untuk meraih gelar sarjana, tentunya harus konsisten untuk menjalani keduanya. Perjuangan mahasiswa kelas kayawan tentunya tidak mudah. Pagi hari, mulai pukul 08.00 harus sampai kantor dengan tepat waktu dan bekerja sampai dengan pukul 17.00. selesai bekerja kami melanjutkan menuntut ilmu di STISIP WIDURI yang membuka kelas karyawan. Mahasiswa belajar sekitar pukul 17.00 sampai pukul 22.00 WIB. Jika ada tugas yang harus dikerjakan terkadang kami harus begadang untuk menyelesaikan tugas kuliah dengan tepat waktu.
Rata-rata alasan mahasiswa kuliah sambil bekerja itu karena tidak mau merepotkan orang tua, mencari pengalaman dan tuntutan dari kantor yang mengharuskan kita melanjutkan pendidikan.
Mahasiswa kelas karyawan udah tau banget bagaimana suka dukanya menjalani dua hal secara bersamaan. Meskipun harus melewati rintangan kurangnya waktu untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga dan teman, serta tugas kuliah yang bentrok dengan kerjaan kantor. Semua itu kita lewati demi meraih cita-cita.
Tak perlu takut untuk memulai kuliah sambil bekerja, kalian harus bangga dengan apa yang kalian lakukan. Karena saat kalian lulus, tak perlu susah-susah mencari kerjaan lagi.
Begitulah mahasiswa STISIP Widuri yang berusaha meraih sarjana dengan kemampuan dan kerja kerasnya. Mereka yakin tidak ada usaha yang sia-sia karena tidak ada hasil yang mengkhianati usaha.
“Tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas komunikasi massa dan media baru. Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon dimaafkan” Fatima Aprilia Wijaya/MMD1