Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat November 2021 terjadi inflasi sebesar 0,37%. Hal itu berdasarkan survei yang telah dilakukan di 90 kota.
Demikian disampaikan Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/12/2021).
“Dengan demikian inflasi tahun kalender 2021 hingga November ini sebesar 1,3%. Sedangkan inflasi secara tahun ke tahun (year on year/yoy) menjadi sebesar 1,75%.” kata Margo Yuwono.
Margo bilang, dari 90 kota yang dipantau perkembangan harganya, terdapat 84 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sintang, sebesar 2,01%.
Inflasi November 2021 sendiri jauh lebih tinggi dibandingkan Oktober 2021. Pada Oktober 2021, inflasi tercatat sebesar 0,12%. Inflasi November juga tercatat yang tertinggi di 2021.
“Kalau kita perhatikan selama 2021, ini merupakan inflasi yang tertinggi di tahun 2021,” katanya.
Sedangkan dari 6 kota mengalami deflasi, yang tertinggi terjadi di kota Kotamobagu. Penyumbang deflasi adalah adanya penurunan harga daun bawang, ikan cakalang, cabai rawit, dan kangkung. Masing-masing memiliki andil terhadap deflasi sebesar 0,15%.
“Kalau kita lihat komoditas penyumbang inflasi di Sintang di antaranya adalah bahan bakar rumah tangga. Ini memiliki andil 0,27%. Kemudian telur ayam ras andilnya 0,23%” kata Margo.
Disarikan oleh P.