Babi hutan atau Celeng (Sus scrofa Linnaeus) termasuk predator yang paling sering ketemu dengan para petualang. kadang hanya sekedar “say Hello..” tapi juga nggak jarang “malak makanan di tenda” bahkan “ngajak berantem”
Dari posturnya, Mbak Celeng lebih Imut dengan taring kecil nongol dari mulutnya. Sedangkan Mas Celeng bodynya lebih besar dengan taring nongol 6 s.d 12 cm
Balita sampai ABG celeng memiliki bulu berwarna cokelat dengan garis atau tutul berwarna krem di sekujur tubuhnya. Garis2/tutul ini akan semakin menghilang saat dewasa.
Suka sekali begadang (nokturnal). dan tidak peduli dengan kolesterol alias semua dimakan (omnivora). Mas celeng yang umumnya “baperan”, selalu menyendiri kecuali saat musim kawin, mereka nongkrong caper ke mbak2 celeng gebetannya yang hidup berkelompok.
Tanpa takut digusur, mereka bikin rumah semi permanen biasanya dekat sumber air atau rawa2 yang jadi tempat mereka melakukan perawatan body agar selalu tampil eksotis.
Saat emosi, Mas celeng akan menurunkan kepalanya dan menyeruduk. taringnya yang besar tajam dan kuat seperti Tramontina.
Sementara, Mbak celeng akan mengangkat kepala bukan untuk menjambak rambut, tapi maen gigit. Dengan struktur rahang yang kuat, gigitannya bisa merobek kulit manusia
– Hindari lewat rumah mereka saat siang hari, karena mereka paling sensi saat tidur siangnya terganggu.
– Hindari meninggalkan sampah bekas makan di sekitar tenda (sebaiknya ditimbun) terutama yang berbau amis (sarden, corned dll). Akan lebih baik lagi pisahkan tenda untuk tidur dengan tenda barang (termasuk makan),
Celeng yang berkewarga Negaraan Indonesia umumnya dari jenis Babi Jenggot (Sus barbatus), Babi kutil / Javan Warty Pig (Sus verrucosus) dan
Babi Sulawesi Sulawesi Warty Pig (Sus celebensis) …..
mereka semua babi… kecuali babi ngepet..!!
Tulisan ini adalah karya pembelajaran jurnalistik mahasiswa STISIP Widuri atas nama AHMAD FAUZI
Kami sangat terbuka bila ada kekurangan dan koreksi, silahkan di masukan pada kolom komentar.