Faktual.id
Komunikasi Politik POLITIK

LPI: Pasca Putusan MKMK Elektabilitas Ganjar-Mahfud Unggul

Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) memotret elektabilitas pasangan calon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD unggul dibandingkan pasangan capres-cawapres lain seusai putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

Ganjar-Mahfud menang telak atas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Elektabilitas pasangan capres-cawapres usai putusan MKMK adalah, Ganjar-Mahfud 38,75 persen, Prabowo-Gibran 34,25 persen, dan Anies-Muhaimin 24 persen. Sedangkan yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab adalah 3 persen,” kata Wakil Direktur LPI Ali Ramadhan saat jumpa pers di kawasan Semanggi, Jakarta, Kamis (16/11).

Menurut Ali, survei LPI menemukan bahwa 28,50 persen responden mengatakan sangat puas dengan putusan MKMK. 15,25 persen responden mengaku puas dengan putusan MKMK.

“Sisanya, 25,35 persen responden mengaku kurang puas dan 29,55 persen mengaku tidak puas. Sedangkan 1,35 persen mengaku tidak tahu dan tidak menjawab,” jelas Ali.

Meski responden lebih banyak yang mengaku tidak puas dan kurang puas, tetapi hasil survei menunjukkan publik setuju jika ada isu nepotisme dari putusan MK yang kontroversial soal batas usia pencalonan capres/cawapres tersebut.

“Sebanyak 65,15 persen responden mengaku sangat setuju dengan isu nepotisme dalam melihat pencalonan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres mendampingi capres Prabowo Subianto yang diperbolehkan pencalonannya sebab putusan MK,” kata dia.

Kemudian, 20,25 persen responden mengaku setuju. Sisanya, kurang setuju 6,35 persen dan tidak setuju 7,45 persen. Sementara yang tidak menjawab hanya 0,80 persen.

Diketahui, survei nasional yang diselenggarakan oleh LPI ini mulai 9-13 November 2023. Survei ini bermaksud untuk memotret elektabilitas pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 pascaputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi.

Responden yang menjadi sampel dalam survei ini adalah Warga Negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara atau pada 14 Februari 2024 sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah kawin mempunyai hak memilih serta secara sadar dan aktif mengawasi kinerja penyelenggara pemilu dan dinamika politik yang terjadi di Indonesia menjelang pemilu 2024.

Terkait metodologi, survei ini memiliki populasi responden warga negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara atau pada 14 Februari 2024 sudah genap berumur 17 tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah kawin serta mempunyai hak memilih.

Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah Multistage Random Sampling dimana subjek yang diambil oleh peneliti sebagai sampel adalah populasi penelitian yang besar dan berasal dari 18 Provinsi di Indonesia.

Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang di peroleh sebanyak 1300 responden dengan Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar sekitar 2,83 pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Disarikan Oleh ARS

Sumber

Related posts

PKN Bakal Didaftarkan

Tim Kontributor

16 Guru Besar Hukum Tata Negara Laporkan Ketua MK Anwar Usman Dalam Dugaan Pelanggaran Etik

Tim Kontributor

BURUH ELEMEN MILITAN YANG DILUPAKAN

Tim Kontributor

Leave a Comment