Jakarta – Saat ini K-Pop menjadi sebuah fenomena yang berhasil menjangkau seluruh dunia. Bukan cuma soal fashion, tayangan dan musik nyatanya sukses menghipnotis seluruh dunia. Selain karya-karyanya yang dikemas dengan nada-nada sedap, sosok yang membawakannya pun selalu menyegarkan mata bagi para penggemarnya.
Seakan sempurna, tidak ada celah untuk mengkritisi invasi kultur Korea yang masif. Lihat saja bagaimana musik-musik dari Korea yang berhasil menguasai jajaran chart di negara-negara lain maupun tayangan film yang berhasil menghibur dan membuat air mata menetes. Tidak heran apabila banyak orang yang sangat menggemari setiap sajian hiburan.
Namun tidak sedikit dari kegemaran itu justru berubah menjadi sikap fanatik yang sulit untuk menerima kritik. Tidak sulit untuk membuktikannya, cukup mengkritik secara habis salah satu idola K-Pop di social media, maka para penggemar garis keras akan segera menghujani komentar pedas. Kritik positif untuk sebuah aktor film misalnya, tetap saja akan ada yang membela sang idola.
Padahal tidak ada yang salah dalam sebuah kritik selama memang disampaikan sebagai masukan, bukan untuk menjatuhkan. Walau begitu tetap saja, tidak bisa dipungkiri jika para fans Korea memang lebih banyak didominasi oleh remaja putri yang bisa jadi, belum bisa menanggapi kritik secara bijak. Intinya, segala sesuatu yang berlebihan akan berbuah buruk, termasuk sikap fanatik pada hal apapun.
Penulis : Rian Wahyudi Putra Nteseo, Mahasiswa STISIP WIDURI