Faktual.id
RAGAM INFO

KENCING DI GUNUNG DAN PARA PENUNGGU POHON TIDAK TAU DIRI

Sewaktu kecil dulu, orang-orang di kampung saya seringkali bilang, jangan kencing dibawah pohon besar itu nanti penunggunya marah. Jangan kencing di pohon beringin besar itu, nanti genderuwonya keluar. Karena saya penasaran, kemudian saya kumpulkan beberapa pohon besar dan angker, saya data, kemudian semua pohon ini saya datangi satu per satu dan saya kencingin. Saya tunggu sampai lama, tidak ada yang keluar juga selain nyamuk. Sampai semua pohon besar dan angker habis, saya tidak pernah menjumpai sosok penunggu pohon besar ini menampakkan diri. Boro-boro ngamuk, nongol saja tidak.
Kemudian saya bertanya ke Bapak saya perihal penunggu pohon yang akan marah ktika pohonnya dikencingin ini. Tentu saja kata jawaban pertama dari Bapak saya adalah “Goblok!” Mana ada penunggu pohon besar, kalau jagung, padi, singkong memang ada penunggunya, apalagi menjelang panen, kalau tidak ditunggu bisa habis sama burung atau babi. Bapak saya yang merupakan guru Matematika dan IPA, tentu saja tidak percaya hal-hal semacam itu. Justru pohon-pohon itu akan berterimakasih kalau tanah di pangkal batangnya dikencingi, karena menerima urin kita yang mengandung banyak unsur hara.
Kandungan urine manusia adalah N 15-19%, P 1-2%, dan K 3-5%. Nah Nitrogen dalam urine ini yang sangat tinggi, ini bisa menggantikan peran pupuk urea. Sebagai contoh pupuk Urea mengandung N 46%. Sedangkan pupuk NPK Mutiara mengandung 16% N.
Nitrogen ( N ), Fosfor ( P ), dan Kalium ( K ), ini merupakan unsur hara makro yang sangat dibutuhan tanaman. Nitrogen membantu pertubuhan vegetatif tanaman, misal daun. Sedangkan Fosfor membantu pertumbuhan akar dan tunas, sedangkan Kalium membantu pembungaan dan pembuahan atau pertumbuhan generatif tanaman.
Jadi ketika di hutan dan gunung, tentu saja saya tidak pernah menyia-nyiakan urine saya. Biasanya ketika harus membuang urine, saya akan mencari pohon yang kekeringan atau yang pertumbuhan vegtatifnya terganggu, saya akan permisi dan berbicara dengan pohon tersebut, “Nih saya kasih pupuk, tumbuh sehat ya, jangan mati.” Termasuk ke pohon-pohon besar yang katanya angker. Karena saya masih belum puas atas steatment tetangga-tetangga saya waktu kecil. Tapi ya tetap saja, saya belum beruntung, atau malah beruntung tidak pernah kena amukan para penunggu pohon besar yang menampakkan diri.
Jadi, melihat fenomena para pendaki gunung yang membuang urine dengan menyimpan di botol saya agak aneh. Cuma urine saja sampai disimpan, pelit sekali mereka terhadap pepohonan di hutan yang menghasilkan kesejukan dan oksigen yang menyegarkan paru-paru kita. Sebenarnya mereka itu golongan pelit atau golongan penakut, golongan yang takut dengan penunggu pohon yang akan keluar jika pohonnya dikirimin urin yang mengandung unsur hara nitrogen, fosfos dan kalium? Ini sih kata Bapak saya “Goblok!’
Jikapun sampai penunggu pohon itu (jika benar ada) keluar dan marah, ini jelas-jelas hantu atau setan yang tidak tau diri. Ketahuan pohon tempat dia tinggal kita kasih pupuk kok malah ngamuk. Pantes dia jadi setan, pohon dipupuk kok malah ngamuk. Dasar setan!

Noted: Pohon Kruing di foto ini adalah Pohon Kruing yang sangat besar dan tinggi yang katanya dihuni kuntilanak dan genderuwo di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Setelah saya kencingin, saya tunggu sampai malam, dua sejoli penunggu pohon ini tidak juga muncul.

By.ahmad Fauzy

Related posts

Cek Kepesertaanmu di BPJS Kesehatan. Siap-Siap Untuk Registrasi Ulang Mulai 1 November 2020

Tim Kontributor

Sudah Setahun Pandemi, Pariwisata RI Masih Babak Belur

Tim Kontributor

Ini Dia 8 Potongan Gaji Karyawan, Setelah Ditambah Tapera

Tim Kontributor

Leave a Comment