Banjir menggenangi kawasan tinggal masyarakat di RT 15 atau RW 03 Jalur Halaman Impian, Cawang, Jakarta Timur. Masyarakat di area ini juga pasrah sebab telah kesekian kali terserang banjir.
Sekretaris RT 15 atau RW 03 Imron( 40) berkata masyarakat telah terbiasa dengan banjir sebab wilayahnya yang dekat dengan Kali Ciliwung. Ia berkata banjir terjalin terkait cuaca.
” Jika banjir untuk kita di mari telah lazim. Kita tidak dapat bilang kerap, sebab terkait dari cuaca serta alam,” tuturnya.
” Jika memanglah cuaca Jakarta hujan, lautnya pasang, putaran air tidak berjalan, sebab itu kita banjir di mari. Tetapi jika di lautnya tidak pasang, airnya senantiasa mengalir, kita tidak banjir di mari,” hubung Imron.
Imron berambisi terdapat pemecahan permanen supaya banjir tidak terulang lagi. Tetapi, ia mengetahui menanggulangi banjir bukan perihal gampang.
” Kita berharapnya supaya tidak banjir lagi. Tiap tahun tentu terdapat absenan banjir. Jika ucapan pemicu banjir aja lingkungan betul, serupa seperti jalan keluarnya pula lingkungan,” ucapnya.
Imron pula menceritakan dahulu wilayahnya cuma diterpa banjir bila terdapat air dampak bualan Kali Ciliwung dari Bogor. Tetapi saat ini, tutur ia, banjir terus menjadi kerap terjalin walaupun hujan cuma terjalin di Jakarta.
” Jika dahulu kita antaran dari Bogor( banjirnya), jadi jika udah bulan September- Desember itu kita banjir. Jika saat ini sebab aspek pendangkalan( Kali Ciliwung) itu, Jakarta juga hujan kencang kita banjir. Jika antaran di mari tidak hujan, kita dapat senantiasa banjir,” ucapnya.
Ia berkata masyarakat senantiasa memeriksa web amatan banjir online kepunyaan Tubuh Penyelesaian Musibah Wilayah( BPBD) DKI Jakarta. Ia berkata masyarakat pula dapat melainkan mana banjir dampak hujan di Jakarta ataupun banjir yang dipicu air dari Bogor ataupun Depok.
” Jika di mari tuh yang dikhawatirkan banjir antaran, jika banjir hujan itukan umumnya tidak sangat besar,” jelasnya.
” Jika airnya jernih, Jakarta cuma ini hujan. Jika banyak kotor lalu kandungan lumpurnya besar itu antaran, jadi kita bersihinnya pula ekstra,” hubung Imron.
Masyarakat yang rumahnya kebanjiran, Eva( 32), berkata air sesungguhnya luang mundur kemarin petang. Tetapi, air naik lagi dikala hujan mengguyur pada malam hari.
” Jadi ia itu kemarin naik, udah naik mundur, naik lagi, nah langsung besar nih segini( setinggi dada),” ucapnya.
Eva berterus terang sudah meluangkan lantai satu rumahnya. Ia berterus terang telah ingat bila banjir hendak menyerang.
Eva pula mengatakan terdapat perbandingan antara banjir dampak hujan di Jakarta dengan banjir dampak air dari Bogor. Ia mengatakan banjir yang dipicu air dari area Bogor dapat membuat rumahnya tergenang berhari- hari.
” Lebih mendingan hujan di mari, dari pada hujan di Bogor, itu mah langsung dikirim. Jika di mari hujan naik, lalu mundur lagi. Jika misalnya antaran dari Bogor ataupun Depok, udahlah itu berhari- hari, aku wajib pergi dari rumah,” cakap Eva.
” Jika kita di rumah di dasar itu di di lantai 1 itu udah tidak terdapat benda, sebab ia hujan seperti ini( air tentu) naik. Jadi kita tidak sempat terdapat benda di dasar,” tutur Eva.
” Udah lazim( terhenti banjir), sebab itu kita udah mengerti, terlebih dari Desember, jadi telah cermas,” lanjutnya.
Masyarakat yang lain, Mutira( 65), pula berkata rumahnya di RT 02 atau RW 03 sedang terhenti banjir. Ia memilah mengungsi di rumah saudaranya.
” Air mulai naik habis doa dinihari, lambat- laun naik- naik besar lalu. Aku tidak dapat jalur jika udah banjir, jadi air sedang belum besar aku telah ngungsi aja. Aku tidur di sana, rumah kerabat nih, habisnya khawatir airnya naik lagi kian besar,” ucapnya.
Mutira berkata dirinya telah bersiap bila banjir terjalin. Bermacam perabotan di rumahnya pula dibungkus plastik supaya tidak cacat tergenang air.
” Jika hujan terus- terus udah tentu, soalnya rumah aku di tepi sana, jadi telah siap- siap aja. Meja- meja udah aku plastikin, beberapa barang dinaikin,” ucapnya. Disarikan Oleh MSLP
SumberÂ