DPRD DKI Jakarta memangkas anggaran pembangunan sumur resapan dalam RAPBD 2022. Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif mengatakan alokasi anggaran sumur resapan dari semula Rp 322 miliar dipangkas menjadi Rp 120 miliar.
“Dikurangi, dari Rp 322 miliar tinggal sisa Rp 120 miliar,” kata Syarif kepada wartawan.
Syarif menyebut pemangkasan dilakukan karena anggaran DKI defisit tapi banyak yang harus menjadi prioritas. Terkait efektivitas sumur resapan dalam mengatasi banjir, dia menilai hal tersebut baru bisa dibuktikan melalui penelitian.
“Di rapat-rapat itu banyak ngomong begitu, tidak efektif, ya boleh aja orang berpendapat tapi tolong buktikan secara teknis,” ucapnya.
Politikus Gerindra itu berujar anggaran akan dialokasikan ke pengadaan alat berat Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta. Mulai dari pengadaan 4 unit ekskavator hingga pompa sampah.
“Misal di SDA, belanja alat ekskavator spider. Yang bisa di dalam kolong jembatan nambah 4 unit, mahal itu harganya 1 kalau nggak salah Rp 14 miliar,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta mengusulkan agar anggaran sumur resapan dicoret dari APBD 2022. PDIP meminta agar anggaran sumur resapan dialokasikan untuk normalisasi sungai.
Usulan F-PDIP itu disampaikan oleh anggota DPRD DKI Jakarta F-PDIP, Agustina Hermanto atau Tina Toon, dalam Rapat Paripurna Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Rancangan Perda tentang APBF DKI Jakarta Tahun Anggaran 2022 hari ini. PDIP menganggap pembangunan sumur resapan sebagai program tak jelas.
“Program-program yang tidak jelas, seperti sumur resapan, kami rekomendasikan untuk dihapus dan anggarannya dilimpahkan untuk normalisasi sungai,” kata Tina Toon saat rapat, Selasa (16/11). Disarikan Oleh MSLP