Faktual.id
Politik Luar Negeri

India Membalas, Dengan Mengusir Diplomat Kanada

Hubungan antara Kanada dan India sedang menghangat. Setelah Kanada mengusir diplomat India, beberapa jam kemudian, India memutuskan mengambil kebijakan serupa. India telah meminta diplomat senior Kanada untuk meninggalkan negara itu dalam waktu lima hari.

Keputusan pengusiran diplomat Kanada-India tersebut terkait dengan kecurigaan Kanada bahwa India terlibat dalam pembunuhan aktivis Sikh di Kanada.

Pemimpin Sikh, Hardeep Singh Nijjar, pendukung keras kemerdekaan tanah Sikh yang dikenal dengan Khalistan, ditembak mati pada 18 Juni 2023 lalu di luar pusat kebudayan Sikh, di Surrey, British Columbia, Kanada.

‘’Keputusan New Delhi mencerminkan kian meningkatnya keprihatinan mengenai campur tangan diplomat Kanada dalam masalah internal kami dan keterlibatan mereka dalam aktivitas anti-India,’’ kata Kemenlu  India, seperti dilansir Aljazirah, Selasa (19/9/2023).

Aksi massa oleh kelompok kemerdekaan Sikh di Kanada memicu kemarahan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.

Saat bertemu PM Kanada JustinTrudeau di G20, Modi menyatakan menjadi perhatian pihaknya atas sikap Kanada terhadap gerakan kemerdekaan Punjabi di luar negeri. Gerakan Sikh, mendorong pemisahan diri dan memicu kekerasan terhadap diplomat India.

Ia meminta Kanada bekerja sama dengan India dan menyatakan itu adalah ancaman bagi diaspora warga Kanada keturunan India. Gerakan Khalistan dilarang di India yang menganggap kelompok ini sebagai ancaman keamanan nasional.

Namun, gerakan ini masih memperoleh dukungan di wilayah utara India, juga di negara-negara seperti Kanada dan Inggris yang menjadi rumah bagi diaspora Sikh. Hardeep Singh Nijjar mengorganisasi referendum negara Sikh di India.

Tahun lalu, Pemerintah India mengumumkan hadiah uang atas informasi untuk penangkapan Nijjar. Ia dituding terlibat dalam serangan terhadap pendeta Hindu di India.

The World Sikh Organization of Canada menyebut Nijjar sebagai pendukung berat Khalistan yang sering memimpin aksi massa damai terhadap pelanggaran HAM yang terjadi di India dan dukungan terhadap Khalistan.

‘’Selama beberapa bulan terakhir, Nijjar menyatakan di depan publik bahwa hidupnya terancam dan dia menjadi target badan-badan intelijen India,’’ demikian pernyataan The World Sikh Organization of Canada.

 

Disarikan Oleh ARS

Sumber

Related posts

Positif Covid-19, Joe Biden Alami Gejala Seperti Ini

Tim Kontributor

12 Tewas di Myanmar, Wakil Presiden Ancam Gulingkan Junta

Tim Kontributor

Potensi Serangan Iran Terhadap Israel pada Peringatan Tisha B’Av 12 Agustus 2024

Tim Kontributor

Leave a Comment